Ketua LSM-KANE Bantah Tuduhan Sugandi Ali: “Ini Serangan Bermotif Kepentingan”
Hal-Sel / CakrawaAsia.ID - Lembaga Swadaya Masyarakat Kalesang Anak Negeri (LSM-KANE) Maluku Utara membantah tegas tuduhan pemerasan dan intimidasi terhadap kepala desa yang dilontarkan dalam pemberitaan Sidik Polisi News. Ketua LSM-KANE, Risal Sangaji, menyebut tuduhan yang ditulis oleh wartawan Sugandi Ali itu tidak berdasar dan sarat kepentingan.
“Ini bukan kritik yang membangun, tapi fitnah untuk menjatuhkan kami. Ada agenda pribadi di balik berita itu,” ujar Risal dalam pernyataannya.
Menurut Risal, pemberitaan yang menyerang lembaganya tidak memenuhi standar jurnalistik karena tidak memuat konfirmasi dari pihak LSM-KANE dan mengandalkan narasumber anonim yang tidak jelas.
“Berita semacam ini hanya membentuk opini negatif. Tidak ada cek fakta, tidak ada hak jawab. Ini pembunuhan karakter,” ujarnya tegas.
Risal juga menampik tuduhan bahwa LSM-KANE melakukan pungutan terhadap penambang emas di Desa Kusubibi. Ia menegaskan bahwa dana yang beredar adalah bentuk penghargaan dari para pelaku tambang kepada wartawan yang meliput kegiatan mereka.
“Kalau ada uang yang diterima, itu bukan atas nama kami. Jangan lempar tuduhan tanpa data,” ucapnya.
Risal menduga pemberitaan miring tersebut muncul sebagai reaksi terhadap sikap kritis LSM-KANE dalam mengungkap dugaan penyalahgunaan dana desa. Ia menyoroti kemungkinan adanya kedekatan antara Sugandi Ali dan sejumlah kepala desa yang menjadi sorotan lembaganya.
“Setiap kami bicara soal transparansi anggaran desa, selalu ada yang mencoba membungkam. Sekarang lewat media,” katanya.
Risal menantang siapa pun yang merasa memiliki bukti atas tuduhan pemerasan untuk menempuh jalur hukum, bukan menyebar isu melalui media.
“Silakan lapor ke polisi kalau memang ada bukti. Jangan sembunyi di balik narasi sepihak,” ujar Risal.
Menutup pernyataannya, Risal menyerukan agar wartawan tetap menjunjung etika jurnalistik dan tidak menyalahgunakan profesi demi kepentingan tertentu.
“Wartawan dan LSM seharusnya bersinergi mengawasi kekuasaan. Tapi kalau profesi digunakan untuk balas dendam atau menutupi kasus, itu bahaya,” tutupnya.
Redaksi MALUT